Skip to:
Content
Pages
Categories
Search
Top
Bottom

General

Name

Linda Aurel

About Me

sebelumnya setelah ada cerita Nikmati Istri Pak Lurah Sampai Crot Di dalam, saat ini ada narasi Bercinta Dengan Mama Mertua Waktu Istri Pergi. selamat membaca serta nikmati santapan pribadi bacaan narasi dewasa teranyar seks bermotif yang hot serta dijamin sengit tingkatkan hasrat birahi sex ngentot.
Kenalkan dahulu namaku Evan. Menonton film Bokep Indonesia Terbaru sangat mengasyikan bagi saya, setelah seminggu ini saya ada dalam rumah sendirian. Istriku Laras, tengah ditugaskan dari kantor tempatnya bekerja buat mengikut satu training yang ditunaikan di kota lain sepanjang dua minggu.

Jujur saja saya jadi kesepian rasa-rasanya. Bila pengen tidur rasa-rasanya kok aneh pun, kok sendirian dan sepi, walaupun sebenarnya kebanyakan ada istri di sisiku. Memanglah perkimpoian kami belum diberikan anak. Wajar baru satu tahun berjalan. Sebab sendirian itu, serta wajar lantaran otak laki laki, pemikirannya jadi kemana saja.

Saya terkenang momen yang saya alami dengan mama mertuaku. Mama mertuaku memanglah bukan ibu kandungan istriku, sebab ibu kandungan Laras sudah wafat. Ayah mertuaku lantas kimpoi kembali dengan mama mertuaku yang waktu ini serta bertepatan tak punya anak. Mama mertuaku ini umurnya kira-kira 40 tahun, parasnya ayu serta badannya sungguh-sungguh sintal dan padat sesuai wanita idamanku.

Buah dadanya besar sesuai sama pinggulnya. Demikian pula pantatnya pun bahenol sekali. Saya kerap memikirkan mama mertuaku itu jika tengah terlentang pastilah vaginanya membusung ke atas tertahan pantatnya yang besar itu. Hemm, benar-benar menarik.

Kejadian itu berlangsung saat malam 2 hari sebelumnya hari perkawinanku dengan Laras. Kala itu saya duduk berdua di kamar keluarga sembari mengulas penyiapan perkimpoianku. Tiba-tiba lampu mati. Online Terbaru Dalam kegelapan itu, mama mertuaku (saat itu masih calon) berdiri, saya pikirkan dapat cari lilin, namun malah mama mertuaku memegang dan menciumi pipi dan bibirku secara halus serta mesra. Saya terkejut serta melongo sebab saya tak menduga betul-betul diciumi oleh calon mama mertuaku yang elok itu.

Hari-hari seterusnya saya berlaku seperti biasanya, demikian pula mama mertuaku. Pada masa-masa saya duduk berdua sama dia, saya kerap membulatkan niat melihat mama mertuaku lambat-laun, serta ia umumnya tersenyum manis dan berujar, “Apaa..?, sudah-sudah, mama jadi malu”.

Jujur saja saya sebetulnya rindukan agar dapat bermesraan dengan mama mertuaku itu. Saya kadangkala begitu terasa bersalah dengan Laras istriku juga ayahku mertua yang murah hati. Kadang saya begitu kurang ajar mengandaikan mama mertuaku digagahi ayah mertuaku, saya asumsikan kemaluan ayah mertuaku masuk keluar vagina mama mertuaku, Ooh alangkah…! Tapi saya selamanya menyimpan hormat ke ayah dan mama mertuaku. Mama mertuaku pun sayang sama kami, biarpun Laras yaitu anak tirinya.

Pagi-pagi hari selanjutnya, saya ditelepon mama mertuaku, meminta biar sore harinya saya bisa membawa mama melihat saudara yang lagi ada di dalam rumah sakit, lantaran ayah mertuaku sedang ke kota lain buat soal usaha. Saya sich sepakat saja. Sore harinya kami jadi ke rumah sakit, dan pulang telah sesudah maghrib. Seperti umumnya saya selamanya punya sikap santun serta hormat pada mama mertuaku.

Dalam perjalan pulang itu, saya membulatkan tekad menanyakan, “Ma, ngapain sich dahulu mama kok cium Evan?”.

“Aah, kamu ini kok masih diingat pula siih”, jawab mamaku sekalian memandangku.

“Terang dong maa…, Kan asyiik”, kataku memikat.

“Naah, lebih kurang ajar thoo, Ingat Laras lho…, Kelak terdengaran ayahmu bisa pula gempar”.

“Tapii, sebetulnya mengapa siih ma…, Evan jadi ingin tahu lho”.

“Aah, ini anak kok tak ingin diem siih, Namun eeh…, anu…, Van, sebetulnya saat itu, waktu kita jagongan itu, mama tonton cakepgmu itu kok rupawan sekali. Hidungmu, bibirmu, matamu yang rada kurang ajar itu kok membuat mama jadi gemes sekali deeh sama kamu. Sebab itu waktu lampu mati itu, tidak tahu setan darimanakah, mama jadi ingin sekali menciummu serta memelukmu. Mama sesungguhnya jadi malu sekali. Mama ragam apa saya ini, saat tonton menantunya sendiri kok blingsatan”.

“Kemungkinan, setannya ya Evan ini Ma…, Sekarang setannya itu pun deg-degan jika tonton mama mertuanya. Mama bisa yakin bisa tidak, terkadang bila Evan kembali sama Laras, justru bayangin Mama lho. Benar-benar nih. Sumpah dech. Bila Mama pernah bayangin Evan tidak jika kembali sama Bapak”, saya bertambah berani.

“aah gak tahu ah…, udaah…, udaah…, kelak jika keterusan kan tidak baik. Berhati-hati kemudinya. Kelak bila nabrak-nabrak disangkanya nyetir sembari doian ama mama mertuanya. Pastilah mama yang disalahin orang, Disangkanya yang tua niih yang ngebet”, tuturnya.

“Walaupun sebenarnya kekeduanya ngebet lo Ma. Ma, maafin Evan deeh. Evan menjadi pengiin sekali sama mama lho…, Bagaimana niih, miliki Evan sakit tercepit celana nihh”, saya semakin berani.

“Aduuh, tak boleh begitu dong. Mama jadi sulit nih. Namun terang-terangan saja van.., Mama jadi seperti orang kasmaran sama kamu.., Kalaupun sudah seperti ini, telah naik ini, mama jadi ingin ngeloni kamu Van…, Van kita cepat pulang saja yaa…,XbokepFb Kelak diterusin dirumah…, Kita pulang ke rumahmu saja sekarang…, Toh kembali kosong khan…, Namun Van minggir sekejap Van, mama mau cium kamu di sini”, kata mama dengan nada bergetar.

ooh saya jadi berdebar sekali. Barangkali dipengaruhi pun lantaran saya telah seminggu tak bersetubuh dengan istriku. Saya jadi gairah sekali. Saya minggir di area yang lumayan gelap. Sebetulnya kaca mobilku sudah gelap, maka tak takut diketahui orang. Saya dan mama mertuaku pelukan, berciuman secara lembut penuh kangen. Sungguh-sungguh, sampai kini kami sama sama rindukan.

“eehhm…, mama rindu sekali van”, bisik mama mertuaku.

“Evan maa”, bisikku.

“van…, telah dahulu Van…, eehmm telah dahulu”, napas kami mengincar.

“Mari jalan lagi…, Berhati-hati yaa”, kata mama mertuaku.

“Ma penisku tercepit niih…, Sakit”, kataku.

“iich anak nakal”, Pahaku dicubitnya.

“Okey…, membuka dahulu ritsluitingnya”, ucapnya.

Segera saya membuka celanaku, saya turuni celana dalamku. Woo, langsung berdiri tegang sekali. Tangan kiri mama, saya bimbing buat menggenggam penisku.

“Aduuh Van. Gede sekali pelirmu…, Supaya mama pegangin, Marilah jalan. Berhati-hati kemudinya”.

Saya masukan persneling satu, serta mobil meluncur pulang. Penisku dipegangi mama mertuaku, jempolnya mengelus-elus kepala penisku secara halus. Aduuh, gelii… sangat nikmat. Mobil berjalan tenang, kami diam diri, tapi tangan mama lagi memijat serta mengelus-elus penisku secara halus.

Hingga di rumahku, saya turun buka pintu, dan masuk langsung garasi. Garasi saya tutup kembali lagi. Kami bergandengan tangan masuk ke dalam area tamu. Kami duduk di sofa dan berpandangan dengan penuh kangen. Kondisi demikian hening dan romantis, kami berangkulan kembali, berciuman kembali, semakin menggebu-gebu. Kami tumpahkan kangen kami. Saya ciumi mama mertuaku dengan penuh hasrat. Saya rogoh buah dadanya yang selamanya saya pikirkan, aduuh serius besar dan halus.

“Ma, Evan rindu sekali Maa…, Evan rindu sekali”.

“Aduuh Van, mama juga…, Peluklah mama Van, peluklah mama” nafasnya bertambah mengincar.

Matanya terpejam, saya ciumi matanya, pipinya, saya lumat bibirnya, serta lidahku saya masukan ke mulutnya. Mama lumayan terkejut dan buka matanya. Setelah itu dengan serentak lidahku dihisapnya dengan penuh hasrat.

“Eehhmm.., Van, mama belum sempat kecupan seperti ini…, Kembali Van tambahkan lidahmu ke mulut mama”

Mama mendorongku perlahan, memandangku dengan mesra. Dirangkulnya kembali diriku serta berbisik, “Van, bawa Mama ke kamar…, Lebih enak di kamar, tak boleh di sini”.

Dengan berpelukan kami masuk dalam kamar tengah yang kosong. Saya berasa tak nikmat dalam tempat tidur kami. Saya berasa tidak sedap dengan Laras kalau kami menggunakan tempat tidur di kamar kami.

“Ma kita gunakan kamar tengah saja yaa”.

“Okey, Van. Saya pun gak nikmat gunakan kamar tidurmu. Lebih bebas di kamar ini”, kata mama mertuaku penuh pemahaman. Saya remas pantatnya yang bahenol.

“iich.., landasan anak nakal”, mama mertuaku merengut manja.

Kami duduk dalam tempat tidur, sekalian beciuman saya membuka kemeja mama mertuaku. Saya benar-benar terpukau dengan kulit mamaku yang putih bersih serta mulus dengan buah dadanya yang besar menggantung elok. Mama saya rebahkan dalam tempat tidur. Celana dalamnya saya pelorotkan serta saya pelorotkan dari kakinya yang elok. Satu kali lagi saya takjub menyaksikan vagina mama mertuaku yang tebal dengan bulunya yang tebal keriting. Seperti saya mengandaikan sejauh ini, vagina mama mertuaku betul mencolok ke atas terhalang pantatnya yang besar. Saya tak tahan kembali melihat kecantikan mama mertuaku terlentang di depanku. Saya membuka busanaku dan penisku udah sungguh-sungguh tegak prima. Mama mertuaku memandangku tanpa berkedip. Kami sama-sama rindukan kebersama-samaan ini. Saya tiduran miring dari sisi mama mertuaku. Saya ciumi, kuraba, kuelus seluruhnya, dari bibirnya hingga pahanya yang mulus.

Saya remas halus buah dadanya, kuelus perutnya, vaginanya, klitorisnya saya main-mainkan. Liangnya vaginanya telah basah. Jariku saya basahi dengan cairan vagina mama mertuaku, dan saya sapukan halus di clitorisnya. Mama mengulet kenikmatan serta mendesis-desis. Sesaat peliku digenggam mama serta dielus-elusnya. Kangen kami sekian lama ini udah menyudutkan buat ditumpahkan serta diselesaikan malam hari ini. Mama menggeliang-geliat, meremas-remas kepalaku serta rambutku, mengelus punggungku, pantatku, dan pada akhirnya menggenggam penisku yang telah bersiap-siap masuk di liang vagina mama mertuaku.

“Maa, saya kaangen sekali Maa…, Evan kanget banget…, Evan anak nakal ma..”, bisikku.

“Van…, mama juga. sshh…, masukin Van…, masukin sekarang…, Mama telah pengiin sekali Van, Vanm…”, bisik mamaku tersengal-sengal. Saya naik ke atas mama mertuaku bertelakn pada siku dan lututku.

Tangan kananku mengelus parasnya, pipinya, hidungnya dan bibir mama mertuaku. Kami berpandangan. Berpandangan benar-benar mesra. Penisku dibimbingnya masuk dalam liang vaginanya yang telah basah. Ditempelkannya serta digesek-gesekan di bibir vaginanya, di clitorisnya. Tangan kirinya menggenggam pantatku, mendesak turun sedikit serta melepas dorongannya memberinya perintah penisku.

Kaki mama mertuaku dikangkangnya lebar-lebar, dan saya sudahlah tidak sabar kembali buat masuk di vagina mama mertuaku. Kepala penisku mulai masuk, tambah dalam, kian dalam dan pada akhirnya masuk segalanya hingga ke pangkalnya. Saya mulai naik turun secara teratur, masuk keluar, keluar masuk di vagina yang basah serta licin. Aduuh enaak, enaak sekali.

“Masukan sebagian saja Van. Masuk-keluarkan kepalanya yang besar ini…, Aduuh garis kepalanya enaak sekali”.

Gairah kami makin menggebu-gebu. Saya bertambah cepat, makin memompa penisku ke vagina mama mertuaku. “Maa, Evan masuk semuanya, masuk seluruh maa”

“Iyaa Van, enaak sekali. Pelirmu ngganjel sekali. Gede sekali rasane. Mama marem sekali” kami mendesis-desis, mengulet-geliat, melenguh penuh kesenangan. Saat itu kakinya barusan mengangkang saat ini dirapatkan.

Aduuh, vaginanya tebal sekali. Saya sedikitnya tahan kembali jika udah seperti ini. Saya bertambah ngotot menggagahi mama mertuaku, mencoblos vagina mama mertuaku yang licin, yang tebal, yang sempit (lantaran udah kontraksi pengen pucuk). Bunyinya kecepak-kecepok membikin saya bertambah bergairah. Aduuh, saya udah tak tahan kembali.

“Maa Evan pengin keluaar maa…, Aduuh maa.., enaak bangeet”.

“ssh…, hiiya Van, keluariin Van, keluarin”.

“Mama pun pengin muncaak, pengen muncaak…, Vanm, Vanm, Teruss Vanm”, Kami berpagutan kuat-kuat. Napas kami berhenti. Penisku saya pencet kuat-kuat ke dalam vagina mama mertuaku.

Pangkal penisku berdenyut. menyemprotlah telah spermaku ke vagina mama mertuaku. Kami saling bersama nikmati pucuk persetubuhan kami. Kangen, kemelut kami tumpah udah. Rasa-rasanya lemas sekali. Napas barusan nyaris terputus kian turun.

Saya angkat tubuhku. Dapat saya cabut penisku yang udah menancap dari dalam liang vaginanya, namun ditahan mama mertuaku.

“Supaya di dahulu Van…, Marilah miring, kamu berat sekali. Kamu nekad saja…, masa’ orang ditindih sekerasnya”, tukasnya sekalian menekan hidungku. Kami miring, bertatapan, Mama mertuaku menekan hidungku kembali, “Basic anak kurang ajar…, Berani sama mamanya.., Saat mamanya dinaikin, Namun Van…, mama nikmat sekali, ‘marem’ sekali. Mama belum sempat rasakan begini”.

“Maa, Evan pun maa. Barangkali lantaran curian ini ya maa, bukan punyanya…, Miliki bapaknya kok dikonsumsi. Mama pula, punyai anakya kok ya dikonsumsi, diminum”, kataku merayunya.

“Huush, basic anak nakal.., Mari dilepaskan Van.., Aduuh acak-acakan niih Spermamu pada tumpah di sprei, Keringatmu basahi tetek mama niih”.

“Maa, ini malam mama gak mesti pulang. Saya pengen dikelonin mama malam hari ini. Saya ingin diteteki sampai pagi”, kataku.

“Ooh tak boleh cah bagus…, jika dituruti Mama inginnya demikian. Namun jangan demikian. Kalaupun tepergok orang dapat heboh deeh”, jawab mamaku.

“Namun maa, Evan rasa-rasanya emoh pisah sama mama”.

“Hiyya, mama tahu, namun kita harus gunakan otak dong. Toh, mama tidak kabur.., malah jika kita tidak berhati-hati, seluruhnya akan buyar dech”.

Kami sama sama berpegangan tangan, berpandangan dengan mesra, BokepInd berciuman kembali penuh kehalusan. Tdk ada ujaran yang keluar, tidak bisa direalisasikan dalam kalimat. Kami sama sama menyayangi, di antara mama dan anak, di antara orang pria dan seseorang wanita, kami ikhlas mencintai kedua-duanya.

Malam itu kami mandi bersama, sama-sama menyabuni, menggosok, meraba serta membelai. Penisku dicuci oleh mama mertuaku, hingga sampai tegak kembali.

“Sudaah, sudaah, gak boleh nekad saja. Mari kelak terburu malam”.

Malam itu benar-benar sangatlah terkesan dalam hidupku. Hari-hari seterusnya berjalan normal seperti rata-rata. Video Bokep Online Kami sama-sama mengontrol diri. Kami menumpahkan kangen kami cuma kalau betul-betul aman. Akan tetapi kami banyak peluang utk sekedar berciuman serta membelai. Terkadang dengan berpandangan mata saja kami telah salurkan kangen kami. Kami bertambah sabar, semakain dewasa dalam mengawasi interaksi cinta-kasih kami.

Website URL

https://bokeponlinestreaming.ink

Skip to toolbar